Dijaman yang serba digital, kaum Gen Z tidak asing dengan sosial media. Bahkan mereka cenderung lebih nyaman dengan dunia maya ketimbang dunia nyata. Terlihat platform media mereka yang hanya bersifat hiburan lebih digandrungi.
Tak jarang hampir di setiap sudut kita sering melihat beberapa Gen Z gemar ngonten di sembarang tempat. Ya, apapun yang di lakukan, ngonten menjadi sebuah kebutuhan untuk mereka.
Ngonten untuk konsumsi publik di media sosial biasanya seputar kegiatan sehari-hari yang dilakukan, review produk atau makanan, tips dan trik, atau travelling.
Tak banyak diketahui kalau ngonten di platform media sosial lebih menarik jika menggunakan voice over atau pengisi suara. Karena kunci dari sebuah rells video yang ditampilkan akan makin sempurna jika menambahkan suara, untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari sebuah video, ketimbang sekedar mencantumkan musik viral.
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan jika ingin kontenmu menarik dengan menambahkan voice over, seperti:
1. Belajar Tekhnik Voice Over
Kaum Gen Z tidak perlu bingung untuk mempelajari teknik dasar voice over sebab banyak konten kreator yang membagikan tips yang bisa dipelajari.
Ada pula voice over senior yang gemar berbagi tips dengan membuka kelas secara online maupun offline. Sangat membantu untuk kamu yang ingin mendalami tentang voice over.
2. Menyiapkan Peralatan
Menyiapkan peralatan voice over seperti Mic dan Peredam suara mungkin terlihat sangat membebani. Karena kita harus menyiapkan budget yang tidak murah. Melihat voice over profesional sering menonjolkan mic yang tidak murah saat melakukan recording (rekaman). Belum lagi jika harus menambahkan audio interface.
Sebenarnya peralatan bisa menyesuaikan. Jika tidak memadai untuk membeli, kamu bisa memakai aplikasi perekam suara bawaan dari handphone.
Jika teknik dasar bisa dikuasai, penggunaan alat akan menjadi kebutuhan yang berikutnya. Meskipun penggunaan handphone masih menuai pro dan kontra.
Sangat jelas, kalau melihat kualitas, tentu lebih bagus dengan memakai mic. Itupun juga harus disesuaikan dengan ruang rekaman. Mic sendiri terbagi dua jenis yakni Dynamic dan Condensor.
Jika kamu memilih menggunakan mic dari handphone, yang masuk dalam jenis condensor, berarti kamu harus siap mengantisipasi jika banyak noise dalam hasil rekamanmu.
Sebab mic berjenis ini mampu menyerap suara dari berbagai sisi. Beda dengan jenis Dynamic yang hanya mampu menyerap suara dari satu sisi.
3. Teknologi AI
Teknologi modern yang semakin canggih, mampu menghasilkan suara yang berasal dari tulisan. Bahkan banyak aplikasi yang menawarkan fitur ini.
Nantinya kamu bisa memilih memakai suara Google yang terdengar seperti logat membaca maps atau suara manusia pada umumnya sesuai gender yang kamu mau. Ada banyak pilihan karakter suara, logat bahkan bahasa.
Tapi tetap saja, suara asli akan lebih dimengerti ketimbang suara AI. Meskipun ramai di perbincangkan jika fitur AI akan menggusur penggunaan voice over dari talent (pelaku bakat), tapi tetap saja konten dengan suara natural lebih menarik penonton.
Kalau kamu ingin kontenmu lebih keren, gak ada salahnya untuk mulai memberikan warna suara di videomu.
Jika belajar voice over berat menurutmu, atau menggunakan bantuan voice AI dirasa menjadi kurang praktis, kamu bisa menggunakan jasa voice over yang tersedia dibeberapa marketplace.
Komentar