Perihal.id, Sumenep – Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Sumenep menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Quo Vadis Koperasi Merah Putih: Menyoal Visi dan Keseriusan Koperasi”.
Kegiatan bertempat di Cafe Ayoka, dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, termasuk tokoh masyarakat, perangkat desa, dan pemuda.
Narasumber pada acara tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumenep, Moh Ramli, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf.
DPD KNPI Sumenep ingin menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan koperasi yang berjalan sesuai visi dan misinya, terutama dalam mendukung sektor ekonomi desa.
Moh Ramli menyampaikan, apresiasi kepada DPD KNPI atas inisiatif ini. Menurutnya, Koperasi Merah Putih adalah koperasi yang memiliki kekhususan, bersifat top-down dan diatur oleh presiden. Pembentukan pengurusnya melalui musyawarah desa khusus yang melibatkan Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan unsur masyarakat.
“Persamaan persepsi sangat penting. Kami sudah menyampaikan kepada kepala desa agar mengundang semua elemen masyarakat. Hasil musyawarah akan menentukan pengurus dan pengawas koperasi,” katanya.
Dipaparkan Ramli, bahwa pengurus koperasi wajib melindungi dan mengayomi anggotanya. Dalam menjalankan koperasi, prinsip utama adalah menghindari nepotisme dan memastikan transparansi. Ditekankan, pentingnya modal awal dari anggota, baik berupa simpanan pokok maupun simpanan wajib.
“Target kami di Sumenep adalah membentuk Koperasi Merah Putih di semua desa dan kelurahan. KNPI diharapkan dapat berkolaborasi untuk memastikan kekhawatiran di awal tidak terjadi,” tutupnya.
Sementara itu, Anwar Syahroni Yusuf menekankan bahwa keberhasilan koperasi desa sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, pemuda, dan lembaga pendukung.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Semua harus terlibat, mulai dari perencanaan, pengelolaan hingga pengawasan,” katanya.
Ketua DPD KNPI Sumenep, Syaiful Hariri selaku penyelenggara mengatakan, bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjadi titik awal gerakan bersama membangun koperasi berbasis nilai kebangsaan dan semangat kebersamaan.
“Kami ingin koperasi tidak hanya hidup di atas kertas, tapi benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi rakyat di desa,” katanya.(*)
Komentar