Perihal.id, Sumenep – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram belakangan ini membuat lonjakan harga tidak terkendali. Akibatnya, selain masyarakat mengeluh sulit memperoleh, juga mengeluhkan tentang harga.
Komisi I DPRD Sumenep merespon kondisi tersebut dengan memanggil Bagian Perekonomian Setkab Sumenep. Dari hasil koordinasi, bahwa pengiriman gas LPG 3 kilogram dari Pertamina lancar.
Berdasar keterangan dari Bagian perekenomian, bisa disimpulkan bahwa kelangkaan LPG 3 kilogram diduga kuat akibat permainan dari sub agen atau oknum yang berkaitan.
“Kami menemukan harga everwn gas LPG 3 kilogram hingga melebihi harga eceren tertinggi (HET). Ini tidak dibenarkan dan ini jelas pelanggaran berat karenagas itu disubsidi pemerintah,” katanya anggota Komisi I Harul Anwar.
Dijelaskan, jika pasokan dari pertamina tidak ada kendala sehingga pengiriman dari SPBE ke agen normal. Akan tetapi kondisi di bawah, masyarakat kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kilogram.
“Melihat kondisi sudah jelas. Kita bisa melihat adanya dugaan permainan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab,” ungkapnya.
Terhadap oknum nakal tersebut, jika dilakukan oleh agen, atau sub agen, pihaknya merekomendasikan supaya izinnya dicabut.
Ditambahkan Hairul, pihaknya tidak mentolerir oknum yang telah berbuat culas hingga menyebabkan langka dan mempermainkan harga hingga yang menjadi korban adalah masyarakat.
Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sumenep Dadang Dedy Iskandar mengaku, jika pihaknya sudah memantau kondisi peredaran LPG 3 kilogram ke bawah. Sebab pengiriman dari Pertamina lancar.
“Tidak ada pengurangan kuota, jadi lancar. Kalau tidak ada pengiriman kuota, berarti kondisinya seharusnya tidak ada masalah,” katanya. (*)
Komentar